Kersen atau talok adalah nama sejenis pohon dan buahnya yang kecil dan manis. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini juga dinamai ceri. Di Lumajang, anak-anak menyebutnya baleci.
Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah: datiles, aratiles, manzanitas (Filipina); mât sâm (Vietnam); khoom sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thailand); krâkhôb barang (Kamboja); dan kerukup siam (Malaysia).
Juga dikenal sebagai capulin blanco, cacaniqua, nigua, niguito (bahasa Spanyol); Jamaican cherry, Panama berry, Singapore cherry (Inggris) dan nama yang tidak tepat, Japanse kers (Belanda), yang lalu dari sini diambil menjadi kersen dalam bahasa Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Muntingia calabura L.
Klasifikasi ilmiah (Taksonomi) pohon ceri (kersen)
Natura - nature |
Mundus Plinius - physical world |
Naturalia |
Biota |
Domain Eukaryota - eukaryotes |
Kingdom Plantae Haeckel, 1866 - plants |
Subkingdom Viridaeplantae Cavalier-Smith, 1981 - green plants |
Phylum Tracheophyta Sinnott, 1935 ex Cavalier-Smith, 1998 - vascular plants |
Subphylum Euphyllophytina |
Infraphylum "Radiatopses" Kenrick & Crane, 1997 |
Class Magnoliopsida Brongniart, 1843 |
"eudicots" |
"core eudicots" |
Subclass Rosidae Takhtajan, 1967 |
"malvids" |
Order Malvales Dumortier, 1829 |
Family Muntingiaceae C. Bayer et al., 1998 |
Genus Muntingia™ C. Linnaeus, 1753 |
Species Muntingia calabura™ Linnaeus |
Sekilas tentang tanaman ceri
Perdu atau pohon kecil, tinggi sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya; membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar; demikian pula daunnya.
Daun-daun terletak mendatar, berseling; helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 × 4-14 cm, sisi bawah berambut kelabu rapat; bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang, lk. 0,5 cm, agak lama lalu mengering dan rontok, sementara sebelah lagi rudimenter.
Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.
Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan; terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.
Kandungan kimia pohon ceri
Daun dan kulit batang Muntingia calabura mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat ceri untuk pengobatan
Daun Muntingia calabura berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak, buah yang telah masak untuk obat sakit kuning.
Untuk obat batuk dipakai ± 20 gram daun segar Muntingia calabura, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.
Foto-foto pohon ceri/kersen (Muntingia calabura) adalah hasil foto kamera handphone sony ericsson k800i di halaman belakang rumah di Jonggol.
Referensi:
The Taxonomicon
Wikipedia
Tanaman Obat Indonesia
0 comments:
Post a Comment