Bunga Maman Ungu (Cleome rutidosperma)

Posting date: Wednesday, January 5, 2011
This post have:
Cleome rutidosperma-Maman Ungu-Fringed Spider Flower 7
Nama: Maman Ungu, maman lelaki, Fringed SpiderFlower, Ciliate Spider-Flower, Consumption Weed
Nama Binomial: Cleome rutidosperma DC
Nama Sinonim: Cleome ciliata Schumach. & Thonn.

Klasifikasi ilmiah Tanaman Maman Ungu
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Capparidales
Suku : Capparidaceae
Marga : Cleome
Jenis : Cleome rutidospermae D.C. (Backer & van den Brink, 1965)

Morfologi Tanaman maman ungu
Herba tegak, merambat atau tumbuh merangkak tinggi 0.15-0,80 m, berbunga sepanjang tahun. Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm; di Jawa berwarna biru; bulu-bulu halus yang pendek; tangkai buah 20-30 mm; batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-angsur meruncing seperti paruh; diameter biji 1,75-2 mm, elaiosom keputihan; helaian daun biasanya 3, bentuk daun memanjang atau bulat memanjang, tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal pendek; batang 0,5-2 cm dengan duri tipis. Dikenal dengan nama Maman ungu atau Maman lelaki.

Kandungan Kimia tanaman maman ungu
Anggota famili Capparaceae mengandung tioglukosida (dikenal sebagai glukosinolat) yang melepaskan isotiosianat (minyak menguap) jika tanaman dihancurkan. Selain itu tanaman ini juga mengandung alkaloid dan flavonoid yang jenisnya belum diketahui.

Potensi tanaman maman ungu sebagai Antikanker
Walaupun belum banyak diteliti, namun ternyata mengandung golongan senyawa potensial antikanker, seperti alkaloida dan flavonoida, yang keduanya berpotensi sebagai regulator negatif onkogen (kelompok gen pengatur daur sel) dan regulator positif gen tumor suppressor, sehingga berpotensi sebagai anti-kanker.
Regulasi negatif onkogen akan menghentikan proliferasi sel kanker pada fase tertententu dari daur sel. Sebagai gen tumor suppressor, seperti protein p53 dan protein Retinoblastoma (pRb). Protein Rb mampu mengikat protein E2F (faktor replikasi), sehingga siklus sel akan dihambat (Gibbs, 2000). Contohnya alkaloida pada tapak dara (Chatarathus roseus (L.) G. Don) yang mampu menghentikan mitosis sel kanker pada metafase (Irna, 2001). Sedangkan flavonoida dapat menginduksi apoptosis melalui penghambatan aktivitas Topoisomerase DNA I/II, penurunan ROS (Reactive Oxygen Species), pelepasan sitokrom C, aktivasi endonuklease dan penurunan Mcl 1. Mekanisme flavonoid sebagai antiproliferatif sel kanker juga dapat melalui inaktivasi senyawa karsinogen (berkaitan dengan interaksi antara flavonoida dengan enzim yang berperan dalam metabolisme, misalnya enzim Gluthation S-Transferase), menghambat angiogenesis dan sebagai antioksidan.
Anggota familia Capparaceae ini juga memiliki kandungan glukosinolat dan produk degradasinya, isotiosianat (Mitchell et al.,2003). Glukosinolat mampu memacu aktivitas zat antioksidan dan mekanisme detoksifikasi. Sedangkan isotiosianat dapat menghambat pertumbuhan tumor dan perkembangan kanker. Dari hasil penelitian American Health Foundation, tentang pengaruh konsumsi brokoli yang mengandung isotiosianat selama 11 tahun, diketahui orang yang kurang mengkonsumsi brokoli beresiko kanker paru 36 persen lebih tinggi.

Cleome rutidosperma-Maman Ungu-Fringed Spider Flower 4
Cleome rutidosperma-Maman Ungu-Fringed Spider Flower 3
Cleome rutidosperma-Maman Ungu-Fringed Spider Flower 6
Cleome rutidosperma-Maman Ungu-Fringed Spider Flower 5
Foto-foto bunga maman ungu (Cleome rutidospermae D.C.) adalah hasil foto kamera hape sony ericsson k800i di halaman belakang rumah di Jonggol.

Referensi:

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...